Sabtu, 03 Desember 2011

Kucingku

Kira-kira setelah satu bulan si kucingku yang tertabrak itu. (baca di Kucing Ngesot) .
Hanya penderitaan yang dirasakannya. Separuh badannya kebawah menjadi lumpuh.
Sepulang sekolah terkadang aku juga menyempatkan diri untuk keatas, menjenguk si kucing. kucoba untuk memijat badannya. Mungkin kesakitan si kucing menahannya, karena saat kupegang si kucing malah mengerang-erang tidak karuan.

Awalnya tidak mau makan dan minum, tapi lama kelamaan mau makan juga akhirnya.
Kasihan juga kan kalau kucing nggak makan, nanti bisa mati.

Beberapa hari setelah itu, mulai muncul lagi semangat untuk hidup. Si kucing jadi mau makan lagi, dan mulai berjalan dengan hanya kedua kaki depannya saja. Si kucing berjuang untuk berjalan dengan menyeret tubuhnya.

Sementara itu, si anaknya kucing [kucing ini udah beranak tiga di rumahku, aslinya sih empat, sayangnya aja waktu itu stres, akhirnya mati | nah anaknya sikucing ini sekarang udah besar] si anaknya kucing ini sering 'menghibur' ibunya, walaupun kadang kala ibunya risih kalau di serempet-serempet anaknya seperti itu.


Persis satu mingsu setelah kecelakaan, si kucing pergi untu selamanya.
waktu itu , aku berniat mengambil baju yang sudah kering, setelah itu aku baru bermain-main dengan anaknya kucing.
setelah itu aku baru sadar " lho kok ibunya nggak ndatangin aku ya? padahal biasanya kalau ada orang yang naik langsung aja kepingin ikut turun"

Kulihat si kucing yang tergeletak di pojokan. kupanggil-panggil dan ternyata nggak ada responnya.
Mau ku jawil, tapi ya kotor, akhirnya aku ambil besi bekasnya korden, dan ku sengggolkan ke badan si kucing, ternyata sudah kaku.

aku segera memanggil ibuku dan segera mempersiapkan untuk membersihkan si kucing dari atas sana. keburu hari gelap dan saat itu juga hari gerimis.

sekian dulu yaa, udah malem , good byee . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar