Apa sih jejaring sosial itu? Menurut Wikipedia, jejaring sosial adalah suatu struktur sosial
yang dibentuk dari simpul-simpul (yang umumnya adalah individu atau organisasi)
yang dijalin dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide,
teman, keturunan, dll.
Apa maksudnya? Jujur kalau dari saya sendiri, saya kurang
memahami arti kata diatas. Tapi dari jejaring sosial yang ada disaat ini saya
bisa mengambil kesimpulan. Menurut saya, jejaring sosial adalah sebuah jaringan
pertemanan di dunia maya. Di dalam jejaring sosial bisa terjadi interaksi
antara pengguna yang satu dengan pengguna yang lain.
Seiring berjalannya waktu, semakin banyak pula jejaring
sosial yang muncul. Dari Friendster, Facebook, dan Twitter.
Kalau dulu, mungkin saya bisa dibilang masih katrok karena
memang tidak tahu apa-apa mengenai jejaring sosial. Saya jadi ingat kalau waktu
itu pernah di-sms adik kelas saya “Kak, tahu Facebook?” ya karena saya memang
benar-benar tidak tahu saya jawab “Apa itu facebook? Muka buku?”. Lalu dengan
sabar ia menjelaskan kalau facebook itu adalah jejaring sosial baru. Waktu itu
masih gencar-gencarnya friendster, saya saja tidak paham apa itu friendster eh
sudah keluar produk baru bernama facebook.
Jaman facebook masih berlangsung, lalu muncul lagi yang
namanya twitter. Saya iseng saja membuat akun disitu padahal sejujurnya saya
tidak tahu cara menggunakannya. Seiring berlalunya waktu, lama saya jadi paham
cara kerja dari twitter. Saya pun memutuskan untuk membuat akun yang baru.
Di setiap hal selalu ada positif negatifnya. Termasuk dengan
adanya jejaring-jejaring sosial ini.
Untuk hal positifnya, mungkin kita bisa berkomunikasi dengan
saudara yang tinggalnya berjauhan dengan kita, memperoleh informasi yang
terbaru, kita juga bisa menambah banyak teman, bahkan bisa bertemu dengan teman
lama.
Tapi yang sangat disayangkan adalah dampak negatifnya.
Penipuan bisa muncul dari jejaring sosial. Bahkan hal-hal yang berbau SARA juga
tak lepas dari dalamnya. Yang paling saya kecewakan adalah yang baru saja
terjadi.
Jejaring sosial malah dijadikan ajang saling menghina. Yang
dijadikan topik adalah tentang klaim Malaysia atas budaya milik Indonesia, ya
lebih tepatnya tari Tor Tor. Di salah satu jejaring sosial (tidak saya sebutkan
namanya) terdapat dua akun milik dua negara yang berbeda. Yang satu milik
Indonesia yang lainnya adalah milik Malaysia. Dari akun milik Indonesia,
mendukung topik tor tor punya Indonesia, sambil menjelek-jelekan negara
Malaysia. Begitu juga pula akun milik Malaysia yang mendukung topik bahwa tor
tor adalah milik Malaysia, dan menjelek-jelekkan Indonesia.
Saya setuju saja kalau orang Indonesia marah jika ada
kebudayaan kita yang diklaim oleh Malaysia, tapi yang saya kecewakan adalah
tindakan dari rakyat Indonesia sendiri yang malah mengejek Malaysia. Bahkan ada
topik yang menyebutkan Malaysia miskin budaya, ganyang Malaysia, negara Maling
Asia dan berbagai macam lainnya. Untuk apa sih seperti itu?
Saya bangga jadi orang Indonesia yang punya budaya, tapi
saya jadi malu ketika melihat topik-topik diatas tersebut bertebaran di dunia
maya. Begitu juga dengan Malaysia yang juga menjelek-jelekkan Indonesia dalam
akunnya. Apa mereka tidak malu juga?
Kita semua pasti mempunyai pikiran, apa kita tidak
memikirkan apa yang kita katakan itu membawa dampak apa tidak? Semua orang bisa
saja emosi dengan apa yang ada, tapi tidak begitu caranya membalas. Kalau
situasi seperti ini tidak berhenti, bisa-bisa topik yang awalnya hanya ada di
dunia maya ini bisa beralih ke dunia nyata yang mungkin bisa menimbulkan sebuah
perang.
Ayolah kawan-kawan, mengapa kita berdamai saja? Biarlah mereka
yang lebih tahu-lah yang menyelesaikan masalah ini. Ini hanya kesalahpahaman
yang perlu diluruskan kembali. Yang penting adalah jangan menghina satu sama
lain. Berbuatlah yang positif dan jangan saling menyalahkan.
Jejaring sosial juga mencakup dunia yang luas, apa kedua
belah pihak tidak malu jika kedapatan mengejek, menghina dan merendahkan negara
lain?
Cukup sekian pendapat saya, semoga yang membaca pendapat
saya ini, tidak melanjutkan menjelek-jelekkan negara lain, ingatlah bahwa kita
melakukan kejahatan akan dibalas dengan kejahatan, jika kita melakukan kebaikan
maka akan dibalas dengan kebaikan.
JAYA INDONESIA !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar